Syam merupakan bagian dari negeri Arab yang telah di berkahi, sebagai mana firman Allah dalam surat Al Isra ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dan dalam surat Al Anbiya ayat 71
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.
Syekh Imam Izz bin Abdusalam seorang ulama Syam dalam kitab Tar,Qibu Ahlul Islam Fii Suknah Baladisy Syammenafsirkan kalimat yang diberkahi adalah Syam. Sebagian ulama menafsirkan keberkahan yang terdapat di negeri ini disebabkan para rasul dan para nabi. Sebagian lain menyatakan bahwa keberkahan negeri ini dengan keberkahan buah-buahan dan sumber-sumber air yang ada.
Negeri Sayam sekarang terpecah menjadi empat negara, Libanon, Palestina, Suria dan Yordan. Diantara pejuang yang lahir dari negeri ini adalah syekh Izzaddin Al Qosam yang syahid dalam jihad di Palestina yang kini menjadi nama beigade Hamas, seorang ulama kelahiran Jabalah sebuah propinsi Latakia Suriah.
Bumi islam itu satu, demikina bumi Syam semua milik umat islam yang bertauhid, bersujud dan tunduk hanya ke pada Allah. Kabut hitam kesedihan meyelimuti negeri ini baik di Palestina maupun di Suriah. Hujan air mata diikuti sungai-sungai yang mengalir dengan darah dan kemercik airnya yang di ganti dengan suara tangisan anak-anak dan ratapan sang ibu. Hujan peluru dan dan suara dentuman bom sampai sekarang belum berakhir. Nyanyian kematian seakan sudah menjadi Nasyid Nasyid yang selalu di dendangkan pagi dan malam.
Ada pun keutamaan-keutamaan negeri Syam itu antara lain:
1. Doa Rasulullah untuk negeri Syam
Ibnu Umar berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd (dalam riwayat lain: Iraq)?” Beliau berkata, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd?” Beliau menjawab, “Di sana terdapat gempa, fitnah dan keluarnya tanduk syaitan.” (HR. Bukhari no. 990).
2. Malaikat menjaga negeri Syam
Zaid bin Tsabit berkata bahwa suatu hari Rasulullah bersabda ketika para sahabat berada bersama beliau, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut”. (HR. Ibnu Hibban no. 7304).
3. Syam negeri orang-orang pilihan
Abdullah bin Hawalah Azdy berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah menjawab, “Pilihlah Syam, dan barangsiapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR. Shahih Ibnu Hibban no. 7306).
Said bin Abdulaziz, salah seorang perawi hadits ini berkata, “Ibnu Hawalah berasal dari kota Azd. Beliau tinggal di Yordania.” Jika beliau meriwayatkan hadits ini beliau selalu berkata, “Barangsiapa yang dinaungi oleh Allah maka ia tidak akan di terlantarkan.”
Pilihan Rasulullah ini dijelaskan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Muadz bin Jabal dan Hudzaifah bin Yaman tatkala mereka berdua meminta petunjuk kepada Rasul untuk tempat tinggal mereka sesudah wafat Rasulullah. Rasul menyarankan mereka untuk tinggal di Syam karena orang-orang pilihan Allah tinggal di negeri ini. (Lihat Mu'jamul Kabir no. 137).
4. Syam negeri orang-orang mu'min
Abdullah bin Amr berkata, “Akan datang satu masa tidak ada seorang mukmin pun kecuali ia akan bergabung ke Syam.” (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 19791)
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “10.000 mata yang melihat Nabi Muhammad SAW masuk negeri Syam tatkala mereka (para sahabat) mengetahui keutaman negeri Syam dibandingkan negeri yang lain.”
5. Syam negeri para wali
Abdullah bin Shofwan berkata bahwa seorang laki-laki berdoa saat perang Shiffin, “Ya Allah, turunkan laknatmu untuk penduduk Syam!” Ali membantah, “Janganlah kamu melaknat seluruh punduduk Syam, sesungguhnya di sana terdapat wali badal, sesungguhnya disana terdapat wali badal, sesungguhnya disana terdapat wali badal.” (HR. Ma'mar bin Rosyid no. 1069).
6. Syam bumi kebaikan dan Kebajikan
Abdullah bin Amr bin Ash berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Kebaikan itu ada sepuluh persepuluh (10/10). Sembilan persepuluhnya (9/10) berada di Syam, sepersepuluhnya (1/10) untuk selain Syam. Kejahatan itu sepuluh persepuluh. Sepersepuluhnya berada di Syam dan sembilan persepuluhnya di seluruh negeri. Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi padamu.” (HR. Ibnu 'Asaakir, 1/154).
7. Cahaya iman tetap terpatri di Syam di waktu terjadi fitnah
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku melihatnya dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di syam ketika terjadi Fitnah.” (HR. Ahmad no. 21781).
Imam Izz berkata, “Maksud dari hadits ini adalah apabila fitnah terjadi dalam agama Islam maka penduduk Syam bebas dari fitnah tersebut dan tetap beriman, dan apabila fitnah terjadi di luar agama maka ahli Syam beramal sesuai dengan keimanan.”
Lalu beliau menafsirkan tiang kitab dengan tiang Islam sebagaimana kaum muslimin bersandar kepadanya dan berlindung di bawahnya. Kenyataan menjadi saksi semua itu, sesungguhnya kita melihat kesungguhan dan keistiqomahan penduduk Syam dan ketaatan mereka dengan Quran dan Sunnah ketika timbul perbedaan.
8. Syam adalah takaran kebaikan dan keburukan dan tempat sekelompok umat Rasulullah yang beruntung hingga hari kiamat.
Qurroh bin Iyas berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)
Auf bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAWbersabda, “Bumi akan mengalami kerusakan selama 40 tahun lamanya sebelum Syam.”
9. Syam benteng kekuatann muslimin
Kalau kita mengatakan bahwa pusat Qur’an terdapat di surat Al-Fatihah, pusat surah Al-Fatihah terdapat di basmalah, dan pusat basmalah terdapat di huruf ba’ maka pusat dunia di negeri Syam, pusat negeri Syam terdapat di Damaskus dan pusat Damaskus di Ghuthah. (Perbandingan di atas tidak termasuk Makkah dan Madinah.
Abu Umamah berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam membaca ayat, “Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu'minun: 50). Beliau bertanya, “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915).
10. Kekuatan muslimin terdapat di Damaskus
Salah seorang sahabat Rasulullah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470).
Abu Darda berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Sesunguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300).
11. Damaskus, markas tentara Allah SWT di muka bumi
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majahno. 4080).
12. Damaskus tempat turun Nabi Isa Alaihissalam
Nawwas bin Sam'an berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa bin Maryam akan turun di menara putih timur Damaskus.” (HR. Muslim no. 7560).
Dari penafsiran ayat-ayat dan hadits-hadits di atas kita dapat mengetahui keutamaan yang ada di negeri Syam, terutama di Damaskus. Jika ada orang bertanya apakah keberkahan yang di atas dapat kita lihat pada waktu ini —dan jawabannya adalah tidak menafikan keberkahan yang ada, namun keberkahan yang ada sekarang sedikit jika dibandingkan dengan zaman yang lalu sebagaimana digambarkan oleh Syaikh Izz bin Abdussalam— sedangkan dewasa ini setiap orang dapat melihat yang dia inginkan, dan melakukan apa yang dia mau?
Hari ini negeri ini sedang menangis lebih lebih kaum muslimin memandang sebelah mata tragedi di suriah, ada yang bilang itu hanya masalah politik, ada yang bilang itu urusan Negara meraka, bagi mereka yang tahu hakikat perang yang terjadi di Suriah, merupaka perang aqidah antara haq dan batil. Dan dari sinilah rute perjalanan kaum muslimin menuju pembebasan masjidil Aqsa,
Agama Islam akan di jaga oleh pemiliknya Allah Azza Wa Jalla, sampai akhir zaman. Tak perlu dikawatirkan, sekalipun orang-orang kafir berusaha menghapus agama Allah ini. Tapi, tak pernah mereka berhasil mewujudkannya. Karena, Islam adalah agama fitrah yang sudah menjadi bagian hidup manusia. Keruntuhan manusia yang tidak menerima agama Allah ini, menggambarkan bukti dari keotentikannya. Dan, Islam terus berkembang di seluruh penjuru alam, dan manusia berbondong-bondong masuk agama Allah. (Mi’raj News Agency (MINA)).
0 komentar:
Posting Komentar